pyromaniac
tahun kemarin boston marathon bombing membawa kita faham akan bahaya dari bahan peledak, dan jika kamu faham akan apa yang terjadi, kamu akan tahu kalau bomb yang digunakan di boston marathon adalah bahan peledak biasa(black powder/flash powder) yang ditaruh di dalam panci presto, dengan paku, dan peluru bb besi sebagai fragment nya, dengan kata lain bomb yang digunakan adalah bomb yang mudah di buat
kalau itu sangat mudah dibuat, lalu kenapa teoris di indonesia adalah orang orang yang dilatih diluar negeri, dan tidak semua orang gila mau membuat bomb, dan meledakan tempat tempat ramai, tanpa motive terorisme, dan tanpa jaringan yang rumit?
kenapa? karna rata-rata manusia indonesia pada dasarnya suka hidup damai, atau noleh dibilang kesadaran manusia membuat kita takut untuk berbuat salah, kita di cekoki teori kalau membunuh itu ganjarannya neraka, dan itu bagus, nah. manusia dikendalikan oleh ketakutannya, kita takut masuk neraka, makanya kita takut membunuh, bayangkan kalau teori membunuh masuk neraka itu tidak ada, atau berbuat baik bakal masuk surga itu tidak ada, maka yang terjadi adalah outlaw.
manusia dikendalikan oleh ketakutan, yang untuk beberapa hal bagus, but what if ada satu atau duaa orang yang di rubah pola pikirnya, ketika membunuh mendapat ganjaran surga, semua orang akan membunuh, dan disitu peran pyromaniac, para peracik bahan peledak dari pupuk cap traktor paktani, atau dari gliserin yang di tambah bubuk gergaji, atau hanya campuran alumunium dan besi oxcide yang di taruh di pompa pertamina, semua sama-sama bisa di anggap tindakan teroris, walau kalo kamu melakukannya untuk iseng atau untuk tujuan tertentu.
jadi, kenapa ada terorism ? mungkin itu produk pemerintah untuk membuat chaos atau semacam gags, karna pada dasarnya orang dengan pengetahuan pyromaniac dasar mampuh melakukanya, cuma pembeda para pelaku pembomban dengan orang pada umumnya adalah, ketakutan dan pemahaman tentang tujuan.